Puisi Kahlil Gibran

Aku Benci Dia

aku benci dia..
semakin aq melihatnya..
aku semakin benci dia
kenapa???

ga pernah dapat kupahami
betapa munafiknya diri ini
tertawa bersamanya.. .dalam perihnya hati ku..
dalam busuknya jiwa ku...
ah...
topeng ini kapan ntah kan terbuka..
Tanpa Hela Nafas

Ingatkan aku
Yang aku di bumi
Tanah yang kuinjak
Adalah aku
Bukan awan-gemawan
Pencipta wajah langit
Hanya sang pencinta
Di bawah bayu
Lagi kerdil

Melepaskan satu-satunya
Merpatiku terbang
Untuk dia hinggap
Di hati pujaan
Kurelakan panah
Menusuk dari semua arah

Parah tiada erti lagi
Menatap madah
Pada aksaranya
Aku kalah
Lewat lelakiku
Aku pasrah

Melihat dari jauh
Tak sekali mata kukelip
Tak sesaat nafas kuhela
Tanpa resah
Rebah nyawaku
Andai dia enggan pulang

Mana cahaya
Atlantis akan gelap
Nian suram
Walau matahari melamar
Ingin tenggelam bersama
Apa ada lagi cahaya








IBU


Ibu adalah segalanya, dialah penghibur di dalam kesedihan.
Pemberi harapan di dalam penderitaan, dan pemberi kekuatan di dalam kelemahan.


Dialah sumber cinta, belas kasihan, simpati dan pengampunan.
Manusia yang kehilangan ibunya bererti kehilangan jiwa sejati yang memberi berkat dan menjaganya tanpa henti.


Segala sesuatu di alam ini melukiskan tentang susuk ibu.
Matahari adalah ibu dari planet bumi yang memberikan makanannya dengan pancaran panasnya.


Matahari tak pernah meninggalkan alam semesta pada malam hari sampai matahari meminta bumi untuk tidur sejenak di dalam nyanyian lautan dan siulan burung-burung dan anak-anak sungai.


Dan Bumi ini adalah ibu dari pepohonan dan bunga-bunga menjadi ibu yang baik bagi buah-buahan dan biji-bijian.
Ibu sebagai pembentuk dasar dari seluruh kewujudan dan adalah roh kekal, penuh dengan keindahan dan cinta.

...
Semalam aku sendirian di dunia ini, kekasih;
dan kesendirianku... sebengis kematian...
Semalam diriku adalah sepatah kata yang tak bersuara...,
Di dalam fikiran malam.
Hari ini... aku menjelma menjadi sebuah nyanyian menyenangkan di atas lidah hari.
Dan, ia berlangsung dalam seminit dari sang waktu yang melahirkan sekilas pandang, sepatah kata, sebuah desakan dan... sekecup ciuman


Hapus Air Matamu

Hapus air matamu
Aku tak ingin kau menangis lagi sayang
Yakin kan hati
Diriku tak akan memilih meninggalkanmu


Sekian waktu bersama
Tak bisa menepis kenyataan
Kita berbeda jalani keyakinan
Tapi kau yang kuinginkan dari segalanya


Setiap rinduku hanya memanggilmu
Ku yakin kaupun mengerti
Ku tak ingin menanggalkan hati
Yang telah satu untuk dirimu


Sayangku dengarkan aku
Takmungkin ku melepasmu
Kan kupertahankan Kau cinta aku
Dan semua air matamu kan berarti dihidupku


Bawalah cintaku bersamamu
Karena ku tetap miliku selamanya
Dan menikahlah denganku
Bahagialah sampai batas waktu tak terhenti
Ku hanya ingin kau jadi istriku
untukmu satu cinta dihati 
(yg ini jleb bgt u_u)


KERINDUAN

Kerinduan . . . . !!!!
Merenda sebuah tali kasih
Kusimpul menjadi satu hati
gambaran jiwa yang terluka
bagai langit meratap sendu
kala bias cinta menghilang
sakit itupun dtng tanpa permisi
rembulan tak menyisakn senyum


"Bersama malam,kudekap lirih arti kerinduan
Kesendiriaan


Ku terdiam dalam ruang sepi tak berteman
Terlintas bayangmu bermain dalam pikiran
Ku larut dalam hayalku tentang tak bertepiaan
Mengapa aku bisa menyayangimu
Walau ku tahu kau tak mempedulikanku
Apakah ini hanya perasaanku sesaat
Atau karena pikiran ini telah penat
Rasa sayang ini telah ada
Pada saat yang tidak pernah kuminta
Tapi hati ini terus membara
Menanti cinta yang tak pernah ada
Wahai dewi cinta
Tepatkah kau menembakan panah asmara
Membuat hati terluka
Menunggu cinta tak kunjung tiba
Wahai kau yang disana
Sadarkah kau disini kumencinta
Dirimu terlalu kupuja
Bagaikan sebuah mahakarya
Akhirnya Kau Ciptakan


Akhirnya kau ciptakan
Jarak yang tak terlihat
Ada hati yang perlahan menjauh
Ada rindu yang perlahan melemah
Ada cinta yang perlahan mengigaukan lolongan panjangnya
Langit tlah meredup
Harap di hati tlah pudar
Mimpi pun tlah terbunuh
Tak pernah kulupa tatap matanya
Menghunjam ke jiwaku
Dan ia pun berlalu
Tak mudah memahami hatinya
keras bagai pualam, lembut laksana sutra
Tiada hati yang abu-abu
Hitam dan putih
Tegas dan tegar
Tak ragu berkeputusan
walau harus menangisi jejak sepanjang jalan
kubiarkan kenangan mengisi anganku
Gadis ceria penuh semangat
Matanya yang slalu berbinar
Kerinduannya yang membuncah saat bertemu
Hangat peluknya masih terasa di tubuhku
Dan akhirnya semua lenyap karena kesalahanku
Maafkan aku :')

taken from: lokerpuisi.com

Comments

Popular posts from this blog

THA XL

Ruang Terbuka Hijau “Kekinian” di Wilayah Perkotaan

first impression masker kefir!